Kamis, 08 Desember 2011

Kerja Bangku

Dasar teori
1. mencegah kecelakaan ringan
a. jangan mengikir tanpa gagang
b. jangan salah menjepit benda kerja pada ragum
c. jangan memakai alat yang tidak sempurna, misalkan martil dengan kepala kendor

2. alat - alat bantu
a. penggaris
pnggaris mempunyai berbagai macam ukuran dengan pembagian yang berbeda - beda, dibuat dari baja tahan karat. pembagian penggarais akan dapat dibaca dengan mudah bila penggaris di olesi dengan kapur.

3. penyenter atau penitik pusat
penyenter dibuat dari karbon tinggi, di sepuh keras dan di mudakan ( heat treatment ) titik matanya mempunyai sudut 90°. kepalanya dibiarkan lunak agar dapat menahan pukulan martil.

4. jangka tusuk
jangka tusuk digunakan untuk melukis busur dan lingkaran dengan teliti. terdapat 2 macam, yaitu :
a. jangka sayap
b. jangka pegas dengan peyetelan halus

5. jangka
terbagi tiga macam :
a. janka luar
digunakan untuk mengukur batang bulat, ukuran tebal plat dan untuk menguji kesejajaran permukaan - permukaan benda kerja.

b. jangka dalam
digunakan untuk mengukur garis tengah lubang, untuk mengukur kesejajaran antara garis pundak dan sisi.

c. jangka banci
digunakan untuk garis sejajar pada tepi benda kerja, melukis garis tengah dan mecari titik pusat batang bulat dengan melukir busur - busur dari posisi yang berbeda - beda.






( jangka )

6. meja datar
meja datar dibuat dari besi tuang, di garuk dengan alat yang dilakukan dengan tangan agar benar - benar datar. mempunyai tiga buah kaki agar berdiri dengan tegak. bagian bawahnya diberi rusuk - rusuk yang kuat untuk mencegah agar meja tidak mengeliat. meja datar ini digunakan untuk menguji kerataan permukaan dan untuk melukis balok gores dan plat siku.



( meja datar )


7. Balok gores
Balok gores dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan diasah. Alasnya dapat berbentuk segi empat panjang dengan alur “V“ dibagian bawahnya agar dapat dipasang pada bahan bulat. Terdapat dua buah pena lokasi untuk disandarkan pada tepi meja datar. Bila dilengkapi dengan penyetelan halus, kadang-kadang disebut sebagai pengukur permukaan. Digunakan juga untuk melukis, menguji ketepatan permukaan, menyiku benda keras pada mesin bubut, dan menemukan titik pusat ujung batang.
8. Balok “V“
Balok ini akan menampung batang bulat bila akan melukis titik pusat untuk membubut, mengebor, dan sebagainya. Dilengkapi dengan jepitan untuk memegang batang bulat bila mengebor lubang tegak lurus pada sumbu lubang.
9. Pena gores
Pena gores dibuat dari baja karbon tinggi, disepuh keras dan dimudakan.
10. Plat siku
Plat ini dibuat dari besi tuang dan permukaan luarnya dibuat dengan mesin. Digunakan untuk menopang benda kerja, melukis, dan untuk menopang saat mengebor dan membubut. Dilengkapi dengan alur untuk dapat diikat dengan baut pada meja bor.
11. Siku-siku baja
Digunakan untuk menguji kesikuan tepi dan melukis garis tegak lurus. Permukaannya disepuh keras dan diasah. Baloknya mempunyai takik untuk celah.
12. Penyelesaian Akhir
Penyelesaian akhir diperlukan untuk mencegah oksidasi dan menambah wajah logam. Agar diperoleh penyelesaian akhir yang baik pada baja lunak, pertama permukaannya dikikir, dimulai dengan kikir kasar dan kikir halus. Proses pengikiran diakhiri dengan pengikiran melintang pada permukaannya.
13. Bagaimana Logam Dipotong
Logam dipotong oleh gerakan menyayat. Logam disayat mendahului tepi alat, mulai mengikal keatas pada mata alat. Dengan demikian menggunakan gaya tekan yang cukup besar tepat dibelakang tepi potong. Bagian alat yang menerima beban ini disebut titik tekan. Tepi potong alat yang datang kemudian, memberikan penyelesaian permukaan benda seperti yang diinginkan. Potongan-potongan yang dibuang oleh alat disebut beram.
14. Gergaji Sengkang
Gigi bilah gergaji hampir tegak lurus terhadap sumbu memanjang bilah. Dengan demikian memberikan kemiringan yang sangat kecil pada sisi depan gigi. Sudut “a” adalah kecil, maka lebih banyak logam tersedia dibelakang ujung potong yang memberikan kekuatan yang lebih besar pada gigi. Sudut “b” yang jauh lebih besar, sekedar untuk memudahkan potongan-potongan lepas.
Terdapat jenis-jenis gergaji yang dapat disetel dan tidak dapat disetel, dibuat dari baja picak atau baja berbentuk pipa. Jenis yang dapat disetel menggunakan bilah dari bermacam ukuran panjang. Pena penjamin bilah dapat diputar 90° untuk memungkinkan memotong dalam.
1.a. Gergaji ringan
Dipakai dengan bilah berukuran 150 mm. Dipergunakan untuk pekerjaan ringan, karena gergaji sengkang terlalu canggung. Toleransi ulir bilah 0,75 mm.
b. Kikir tekan
Jenis gergaji sengkang dengan bilah dibuat dari baja fleksibel yang ditangani dengan pengolahan panas khusus. Bilah tidak akan macet, akan memotong ke setiap arah dan dapat digunakan untuk memotong bentuk yang rumit. Bilah ini berukuran panjang 200 mm dan dapat halus, sedang atau kasar.
c. Bilah gergaji sengkang
Ukuran panjang bilah ditentukan oleh jarak antara lubang-lubangnya. Set gigi berarti bahwa gigi-gigi itu bergantian dibengkokkan ke kanan dan ke kiri yang membuat potongan gergaji lebih lebar daripada bilahnya, sehingga mencegah kemacetan.
Jenis

Kisar Ulir

Penggunaan
1.Fleksibel
Baja tungsten rendah dengan hanya gigi-giginya

1,4 mm
18 gigi per 25 mm

Bagi yang kurang terampil. Gigi patah bila salah menggunakannya, tetapi bilah jarang patah.
2.Disepuh keras seluruhnya

1,4 mm – 0,75 mm
18-32 gigi per
25 mm

Tajamnya lebih lama, lebih kaku dan mudah patah. Presisi, tetapi hanya untuk yang terampil.
3.Baja-cepat tinggi

1,4 mm – 0,75 mm
18-32 gigi per
25 mm

Mahal, tetapi tajamnya tahan lama. Dengan memotong cepat, digunakan untuk logam keras, namun mudah patah.
d. Memilih bilah
Ini tergantung pada :
ü Bahan yang akan dipotong, makin lunak bahannya, makin kasar bilahnya.
ü Bentuknya dan ukuran tebal benda.
Sekurang-kurangnya tiga buah gigi harus mengenai bahan, berarti bilah halus digunakan untuk memotong pipa dan bahan tipis. Bilah dilengkapi dengan gigi-gigi yang menunjuk searah dengan sengkang. Benda kerja harus diatur sedemikian rupa, sehingga penggergajian dilakukan vertikal. Sengkang harus dipegang teguh oleh pekerja dan bilah harus memotong pada gerak ke depan seperti halnya mengikir. Tekanan ke bawah dilepas pada langkah balik.
2. Kikir
Gigi kikir itu hampir serupa dengan bentuk gigi bilah gergaji, maka walaupun sukar dilihat gerak potong kikir adalah serupa dengan gerak potong bilah gergaji. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan dimudakan (heat treatment). Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan dan guratannya.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat halus.
Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak.
Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45°, yang lain 70°, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir.
Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.
3. Macam-macam Kikir
Ø Picak
Kikir ini untuk pekerjaan yang bersifat umum, guratannya ganda, ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm. Kikir picak tirus badannya berbentuk persegi empat panjang dan ukuran lebarnya menirus sekitar sepertiga dari ujungnya. Tidak mempunyai tepi polos, kedua tepi digurat tunggal. Kikir ini digunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum.
Ø Kikir kasar rata
Guratan ganda ataupun tunggal. Satu tepi tidak dapat digurat yang disebut tepi polos, bermanfaat untuk mengikir pundak. Ukuran panjang guratan ialah antara 100 mm hingga 500 mm.
Ø Bujursangkar
Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur, menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.
Ø Segitiga
Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.
Ø Bulat
Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung, meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.
Ø Setengah bulat
Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.
Ø Kikir tipis
Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.
4. Menggunakan Kikir
Semua kikir harus memakai gagang agar enak dipakai untuk keamanan. Kikir yang macet-keadaan yang dikenal sebagai tersumbat akan menggores benda kerja, harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau karton. Untuk mencegah kemacetan kikir sebaiknya dioles dengan kapur tulis. Kikir mengikir pada langkah ke depan. Setiap penekanan yang diterapkan, dilepaskan pada langkah balik. Kikir harus dipegang mendatar dan jangan sampai mengayun. Bagi pengukuran yang berat, gagang dipegang dengan telapak tangan, ujung kikir digenggam dengan tangan kiri dan ditekan sedikit. Jika ingin mengikir halus, ujung kikir diletakkan antara ibu jari dan jarik telunjuk. Saat mengikir melintang kikir harus diletakkan melintang benda kerja, tegak lurus padanya. Jari-jari kedua belah tangan menggengam kikir yang digerakkan ke belakang dan ke depan sepanjang benda kerja.
1.3.Alat dan Bahan yang digunakan
1. Mesin bor dan mata bor (5mm)
2. Pena gores
3. Penggaris siku
4. Tanggem
5. Stopwatch digital
6. Meteran
7. Penitik
8. Palu
1.4. Cara kerja
1. Mempersiapkan peralatan kerja dan benda kerja
2. Menentukan permukaan yang akan dikerjakan pertama
3. Menjepit benda kerja pada tanggem
4. Mengukur benda kerja dengan meteran sesuai dengan tempat yang akan dibor.
5. Menitik tempat yang akan dibor sebagai titik pusat dengan penitik.
6. Memasang benda kerja pada mesin bor
7. Mencatat waktu yang diperlukan selama mengebor benda kerja.

Mesin Bubut

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inc
Gambar 1.
jenis pengerjaan pada mesin bubut antara lain:
* membubut lurus
Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang.


* membubut tirus
Dapat dilakukan dengan 3 cara :
Gambar 2.

dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
denganmenggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
dengan memasang perkakas pembentuk

* membubut eksentris
Bila garis hati dari dua / lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda kerja itu di sebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.
Gambar 3.

* membubut alur
untuk pengerjaan membubut alur di pergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan / ke kiri.
Gambar 4.

* memotong benda kerja
Pemotongan benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang di jepit diantara senter-senter tidak boleh putus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.
* mengebor pada mesin bubut
pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara, yakni benda kerja yang berputar dan senter yang berputar
* membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya punya bentuk tersendiri
* membubut profil
Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.
* mengkartel
Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut.
* membubut ulir sekrup
Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang berbentuk seperti : pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir,digunakan mal ulir.
Gambar 5.

( Ulir segi tiga )
Gambar 6.
( Ulir segi empat )

VIDEO BUBUT



BAGIAN - BAGIAN MESIN BUBUT
Bagian-bagian utama dari mesin bubut adalah alas mesin, kepala tetap, kepala lepas, eretan dan mekanik percepatan.

alas mesin

Yang dimaksud alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang diatas kerangka tersebut eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur alas mesin(bed) berbentuk V ; datar atau rata.
Gambar 1.

Kepala Tetap

Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.
Gambar 2.

kepala lepas

Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan meluasklan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala lepas dapat dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis itu selubung (sleeve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang selubungnya digerakkan dengan hidrolik atau kompresor udara, untuk ini tekanan pada benda kerja dapat sama rata.
Gambar 3.

Eretan

Eretan terdiri dari: sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat, kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut, yang dapat disetel, eretan ini terdiri dari: sadel, eretan melintang, eretan atas dengan penjepit pahat dan apron (kotak mekanik pengatur).
Gambar 4.

Mekanik percepatan

Poros pembuat ulir (leadscrew) hanya dipakai untuk membuat ulir, dari kepala tetap, leadscrew ini digerakkan melalui peti roda gigi (gear box) apabila mur setengah (half nut) yang mencekam poros itu dihubungkan oleh tuas penghubung maka poros berulir menggerakkan eretan dengan arah memanjang.
Mekanis pengunci digunakan bila bila mur setengah (half nut) dihubungkan dengan poros percepatan (feed shaft) memanjang atau melintang secara tidak tepat, berakibat rusaknya mekanisme, rusaknya mekanisme dapat dicegah dengan memasang alat pengaman.


Alat - Alat Bantu Mesin Bubut Antara Lain :

Senter
Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu pada ujung benda kerja dan terletak pada kepala lepas. Senter dibagi menjadi dua, yait:

senter hidup (dapat bergerak / berputar)
senter mati (tidak dapat bergerak)

Gambar 1.

pembawa
Alat ini dipasang bersama – sama plat pembawa dengan maksud membawa serta benda kerja supaya tidak ikut berputar.


Penyangga
Alat ini digunakan dalam pengerjaan batang yang panjang untuk menyangga benda kerja agar tidak melengkung ke bawah
Gambar 2.

kartel
Kartel adalah suatu alat yang gunanya untuk membuat alur pada benda kerja.
Gambar 3.


Dan kunci - kunci yang digunakan pada mesin bubut.
Gambar 4.

Proses Dasar Pengolahan Logam(PDPL)

Di dalam proses pengerjaan logam, ada dua macam metode dasar pengerjaan logam
1. pengerjaan logam tanpa melalui proses pemotongan/ penyayatan material.
a. Pengecoran ( casting )
(1) cetakan-pasir.
(2) cetakan-presisi : cetak-tekan, cetakan-logam, cetakan-centrifugal dll.
b. Pembentukan ( forming )
(1) panas : tempa (forging).
(2) dingin : pembengkokan (bending), pengerolan (rolling), spinning, drawing, pressing, stamping.
c. Penyambungan ( joinning )
(1) sementara : mur-baut, lipatan.
(2) permanen : paku keling, las, brassing, solder, press, lem-adhesive.
d. Perlakuan fisik ( heat treatment)
(1) pengerasan ( hardening)
(2) pelunakan ( normalising )
2. pengerjaan logam dengan melalui proses pemotongan/penyayatan material.
a. conventional:
(1) tangan : pengikiran (filling), penggergajian (sawing), pemahatan (chiselling), pengguntingan (shearing), pengerikan (scraping).
(2) mesin : pengeboran (drilling), pembubutan (turning), pengefraisan (milling), penggerindaan (grinding).
b. non-conventional:
(1) nyala-api : oxy-acetylin, plasma-cutting dll.
(2) reaksi kimia : etching dll.
(3) erosi loncatan listrik : EDM, wire-cut dll.
(4) sinar : laser dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan proses manufaktur :
a. Biaya proses (cost of manufacture)
b. Jumlah produk yang akan dibuat (quantity of piece required)
c. Material
d. Bentuk geometri (geometric shape)
e. Kualitas permukaan (surface finish)
f. Toleransi (tolerance)
g. Tooling, jigs, and fixtures
h. Gages
i. Peralatan yang tersedia (availability equipment)
j. Waktu produk harus selesai (delivery date)